Interviu Bersama Nemuer: Napas Kebangkitan Mitos Selaras Musik Rakyat

Interviu Bersama Nemuer: Napas Kebangkitan Mitos Selaras Musik Rakyat

BANGKIT dari sebuah mitos, merangkak dengan begitu fasih dari cerita kuno hingga merasuki para pendengarnya melalui corong telinga dengan irama menyentuh yang kuno. Barisan nada-nada gelap yang begitu memukau membawa siapa saja yang mendengarkan begitu takjub. Terbentuk pada 2014 dari daratan Republik Ceko, perkenalkan Nemuer (dibaca: ne-moo-er).

Nemuer yang merupakan salah satu nama dewa Mesir yang menjadi perantara antara manusia dan dewa. Berhasil membuahkan musik yang disebut sebagai Dark Pagan Ambient Folk dengan lirik kuno yang dirangkai dari temuan sangsekerta di setiap perjalanan mereka. Michael Zann orang yang berkuasa di balik Nemuer selalu berpergian untuk mendalami filosofi yang terkandung di setiap perjalanan sampai menuliskannya pada setiap lirik. Nuansa gelap sangat kental diperdengarkan Nemuer, silahkan dengarkan melalui platform digital streaming Spotify:

Nemuer merayakan seluruh peradaban umat manusia dengan apa yang tercipta. Bumbu kuno menjadi benang penting di setiap perjalanannya, mereka mempelajari dan merangkumnya dalam serangkaian lirik, bunyi, irama, ritme, hingga harmoni dengan begitu mendalam. ku·mi·usik berkesempatan untuk mewawancarai Michael Zann penggagas dari Nemuer pada 3 November 2022 kemarin:

ku·mi·usik:  May you introduce the band? (Bisa perkenalkan bandmu?)

Michael Zann: Nemuer is a project that brings ancient myths and stories back to life. It gets our listeners to a trance and enables them to touch something ancient deep in themselves. It is a journey and ritual experience, especially when played live.


(Nemuer adalah sebuah poyek musik yang menghidupkan kembali mitos dan cerita kuno. Musik ini dapat merasuki para pendengar dan memungkinkan mereka menyentuh sesuatu yang kuno jauh di dalam diri mereka sendiri)

ku·mi·usik:  Can you explain more detail about ‘Dark Pagan Ambient Folk’? (Bisa kalian jelaskan mengenai ‘Dark Pagan Ambient Folk’?)

Michael Zann: Nemuer cannot be properly labeled, because it goes cross various genres and cultures. So we had to come up with something that would at least give people a slight idea what to expect.


(Nemuer tidak bisa diberi label dengan tepat, karena ia melintasi berbagai genre dan budaya. Jadi, kami harus menemukan sesuatu yang setidaknya akan memberi sedikit gambaran kepada orang-orang tentang seperti apa musik kami)

ku·mi·usik:  How you guys know each other, especially Alex and Martin where do we know they joined after six years Nemuer was formed? (Bagaimana kalian mengenal satu sama lain, terutama Alex dan Martin di mana kita tahu mereka bergabung setelah enam tahun Nemuer terbentuk)

Michael Zann: Katarina has been my partner for nearly 10 years and when I started Nemuer she was a guest performer. Eventually we ended up playing live together. When Urdarbrunnr was at works, I realized we needed to grow. We evolved muscially and had to evolve live as well. Hence we invited Alex and Martin who have been great help on our live rituals.


(Katarina sudah menjadi rekanku selama kurang lebih 10 tahun, dan ketika aku memulai Nemuer, dia adalah pemain tamu. Pada akhirnya kami bermain bersama. Ketika mengerjakan Urdarbrunnr, aku menyadari bahwa kami perlu berkembang. Kami berevolusi secara musikal dan harus berevolusi di kehidupan nyata juga. Oleh karena itu, kami mengundang Alex dan Martin yang telah sangat membantu dalam ritual live kami)


ku·mi·usik:  Does the word ‘Nemuer’ have meaning? (Apakah ‘Nemuer’ memiliki sebuah arti)


Michael Zann: Nemuer is a name of an Ancient Egyptian deity, the mediator between gods and people. Which to me is what music represents.


(Nemuer adalah nama dewa Mesir kuno, perantara antara dewa dan manusia, seperti halnya musik)


ku·mi·usik:  Can you tell us, how is the process of making a song in Nemuer? (Bisa ceritakan bagaiman proses pembuatan lagu di Nemuer?)


Michael Zann: I think I have always been susceptible to getting into a trance state. And my initial ideas come exactly from that place.


(Menurutku aku selalu rentan untuk masuk ke kondisi tidak sadar diri, dan ide awalku datang tepat dari sana)

ku·mi·usik:  And what are the lyrics that you create mostly talked about as regards? (Dan kebanyakan lirik yang diciptakan membicarakan tentang apa?)


Michael Zann: As for the lyrics, in order to show respect to the ancient gods and its followers, I always use excerpts from authentic texts.


(Untuk lirik, guna menunjukkan rasa hormat kepada dewa-dewa kuno dan pengikutnya, aku selalu menggunakan kutipan dari teks otentik)


ku·mi·usik:  Please explain more about the instrument called ‘Tagelharpa’? (Bisa jelaskan mengenai instrumen ‘Tagelharpa’?)

Michael Zann: Bowed harp of very likely Old Norse origin. To me an amazing instrument that instantly transports me to a bonfire ritual in a dark forest.


(Harpa yang kemungkinan besar berasal dari Norse Kuno. Bagiku ia adalah instrumen luar biasa yang langsung membawaku ke ritual api unggun di hutan yang gelap)


ku·mi·usik:  With Your music are there any specific messages that you want to convey to your music lover? (Dengan musikmu, apakah ada pesan tertentu yang ingin disampaikan ke penggemar?)


Michael Zann: Nemuer celebrates the variety in ancient cultures, so people must understand that we do not favor one. We are all humans and we should never forget that. Nemuer is a tribute to all human civilizations.


(Nemuer merayakan keragaman dalam budaya kuno, jadi orang harus mengerti bahwa kita tidak mendukung ketidakberagaman. Kita semua adalah manusia dan kita tidak boleh lupa akan hal itu. Nemuer adalah sebuah penghormatan untuk semua peradaban manusia)


ku·mi·usik:  Last question. What is your view on the costs that the pandemic has brought to the world and how do you see art and music in this new era? (Bagaimana pandangan kamu tentang biaya yang ditimbulkan oleh pandemi ke dunia dan bagaimana kamu melihat seni dan musik di era baru ini?)


Michael Zann: Well, I think it teaches us that we need to be adaptable and creative in overcoming unexpected problems. But even more importantly that we must maintain our humanity and stay good to others despite our own adversities or troubles we are experiencing.

(Menurutku pandemi mengajarkan kita untuk beradaptasi dan menjadi kreatif pada masalah yang tidak disangka akan terjadi. Tapi yang lebih penting adalah kita harus menjaga kemanusiaan dan tetap berbuat baik kepada sesama, tidak peduli kesulitan atau masalah yang sedang kita hadapi)

Mungkin hanya sedikit ini saja informasi yang bisa gue bagikan tentang Nemuer, jangan lupa share dan comment ya kawan-kawan.

Penerjemah   : Instagram/@farahfaw

Kontak.

Website          : https://www.nemuer.com/

Facebook       : https://www.facebook.com/nemuer

Instagram      : https://www.instagram.com/nemuer.music/

Penulis: febrian adi

part-time music enthusiast. full-time human.

Tinggalkan komentar