Interviu Bersama STUCK: Post-punk dengan Sentuhan ‘Evil Omni’

STUCK: Post-punk dengan Sentuhan 'Evil Omni'

SEORANG pekerja seni musik keras merangkap sebagai insiyur audio asal Chicago, USA yakni Greg Obis telah melalui masa penderitaan menuju katarsis selama 5 tahun. mulai dari 2015 ketika ibunya meninggal disusul dengan sang ayah yang meninggal pada 2018 dan band punk ganasnya, Yeesh bubar pada 2017. namun, di tahun yang sama ia berhasil pulih dan menciptakan kelompok musik post-punk di bawah naungan nama STUCK.

STUCK diisi oleh tiga musisi lokal skena Chicago: Tim Green (drummer dari Furbie), Donny Walsh (gitaris dari Surveillance dan Krozer) dan David Algrim (bassis dari Gentle Heat). di album perdananya yang rilis pada 3 April 2020, STUCK menghasilkan ketukan drum minimalis dengan improvisasi prima serta permainan gitar yang memiliki amarah cukup kuat. silahkan dengarkan melalui media musik streaming Spotify:

Obis memahami apa yang dikerjakan, salah satu wujud personal dalam setiap perasaan dan emosi yang dimiliki adalah album perdana bertajuk Change Is Bad yang diambil dari parafrase sinis dari calon presiden Joe Biden yaitu “tidak akan ada yang berubah secara mendasar”.

metamorfosa perjalanan hidup seorang Greg Obis telah merubahnya menjadi manusia yang lebih bijak, tentunya tidak hanya dalam hal musik saja. silahkan dibaca hasil wawancara kumiusik dengan Greg Obis dari STUCK pada 24 Juni 2020:

kumiusik: May you introduce your band? (bisa perkenalkan band kamu?)

Greg Obis: Yes! Im Greg Obis from STUCK (ya! aku Greg Obis dari STUCK)

kumiusik: So, what do you call the kind of music you plays in STUCK? (jadi, kamu sebut apa musik yang dimainkan di STUCK?)

Greg Obis: We think of ourselves as a post-punk band that uses the sonic palette of noise rock. I often refer to it as “Evil Omni”.

(kami berpikir kami adalah post-punk band yang menggunakan palet sonik dari noise rock. Aku sering menyebutnya sebagai “Evil Omni”)

kumiusik: Why are you naming “STUCK” for your band? (kenapa kalian menamakan “STUCK” untuk bandmu?)

Greg Obis: We chose Stuck for a number of reasons. First off, I used the 🔪 emoji as artwork for my early demos, so we liked the idea of having it be a verb, to be stuck with a knife. Second, it resonated with the political and emotional themes of the music itself, both feeling emotionally stuck, as well as being stuck in this moment of Neoliberalism where material conditions continue to deteriorate but nothing changes. Lastly, it just sounds cool and felt right with the vibe of the group!

(kami memilih STUCK atas beberapa alasan. pertama, kami menggunakan emoji 🔪 sebagai karya seni dari demo-demoku pada masa awal, jadi kami menyukai ide untuk menjadikannya sebagai kata kerja, untuk terjebak dengan pisau. alasan kedua, pisau beresonasi dengan tema politik dan emosional dari musik itu sendiri. keduanya merasa terjebak secara emosional, sama halnya dengan terjebak pada momen Neoliberlisme dimana kondisi materi terus memburuk tetapi tidak ada yang berubah. terakhir, itu terdengar keren dan cocok dengan vibe dari grup!)

kumiusik: This question for Greg Obis, what the difference between your old band Yeesh with STUCK now? In terms of what? (pertanyaan ini untuk Greg Obis, apa perbedaan antara band lama kamu Yeesh dengan STUCK sekarang? dari segi apa?)

Greg Obis: The biggest difference between Yeesh and Stuck is that Yeesh was much more democratic in nature. Each song was written very collaboratively and all decisions were shared. I love working that way and loved working with Alex Doyle and Peter Reale in that way! But Stuck is more of a top-down structure with me doing most of the songwriting and kind of steering the direction of the band. Stuck still writes collaboratively and my bandmates (Tim Green, Donny Walsh, David Algrim) have creative control of the project as well, but we’ve found it’s generally the most efficient for me to generate the bulk of the material. Aesthetically, I want Stuck to be a lot less burly and heavy than Yeesh.

(perbedaan terbesar antara Yeesh dan STUCK adalah bahwa sifat Yeesh jauh lebih demokratis. tiap lagu yang ditulis sangat kolaboratif dan semua keputusan bersama-sama. aku suka bekerja dengan cara itu dan aku menyukai bekerjasama dengan Alex Doyle dan Peter Reale dengan cara itu! tetapi STUCK lebih terstruktur secara atas bawah dimana aku menulis sebagian besar lagu dan menjadi penggerak band. STUCK masih menulis secara kolaboratif dan teman-teman bandku (Tim Green, Donny Walsh, David Algrim) memiliki kontrol kreatif dari proyek ini juga, tetapi hal yang paling efisien bagi kami adalah jika aku yang menghasilkan sebagian besar materi. secara estetik, aku ingin STUCK menjadi tidak terlalu kekar dan berat daripada Yeesh)

kumiusik: Most of the lyrics created in STUCK, talk about what? (kebanyakan lirik yang tercipta di STUCK, berbicara tentang apa?)

Greg Obis: I write all of the lyrics for the band. Writing lyrics is something I’ve always struggled with. I think a big difference in my lyrical process with this band has been being more open to influences wherever they come from, even if it seems silly. “Invisible Wall” was inspired by watching video game speedruns on YouTube. “Plank” was inspired by a Charles Ray photograph I saw on Instagram. “Bug Song” (my favorite lyrics on the record) was inspired by a dead centipede in my practice space. I feel like it took me a long time to realize I didn’t have to be reading Baudelaire or Frank O’Hara to create something meaningful.

(aku menulis semua lirik lagu untuk band ini. aku selalu merasa kesulitan dalam menulis lirik. aku merasakan perbedaan yang besar pada proses menulis lirik, dengan band ini aku lebih terbuka terhadap pengaruh darimanapun, meski kadang itu terdengar konyol. “Invisible Wall” terinspirasi dari menonton video game speedruns di Youtube. “Plank” terinspirasi dari foto Charles Ray yang kulihat di Instagram. “Bug Song” (lirik favoritku dalam album) terinspirasi dari kelabang mati di ruang latihanku. lamaku tersadar bahwa aku tidak harus membaca Baudelaire atau Frank O’Hara untuk menciptakan sesuatu yang bermakna)

kumiusik: Let’s talk about your lastest record “Change is Bad” 2020, is there story you can share? (mari bicara tentang album terbaru kamu bertajuk “Change is Bad” 2020, ada yang cerita yang bisa kalian bagikan?)

Greg Obis: The broader themes of the record are about grief and power. I lost both of my parents in relatively quick succession, and I used this record to unpack a lot of that complicated grief. I used those hard and deeply personal feelings to try to illustrate the greater death cult of austerity in the US and the governments complete indifference to human life and suffering. The name of the record is a sardonic paraphrase of now Democratic Presidential nominee Joe Biden’s quote “Nothing will fundamentally change.”

a0562563247_10
sampul album Change Is Bad. (Bandcamp/stuckhi)

(tema besar dari album in i adalah tentang duka dan kekuatan. aku kehilangan kedua orangtuaku secara berurutan dalam waktu yang cepat, dan aku menggunakan album ini untuk membongkar berlimpah kedukaan yang sangat rumit. aku menggunakan perasaan personal yang berat dan dalam untuk mencoba mengilustrasikan kultus kematian yang lebih besar dari penghematan di AS, dan pemerintah sama sekali tidak peduli dengan kehidupan manusia dan kesengsaraannya. nama album ini diambil dari parafrase sinis dari calon presiden Joe Biden yaitu “tidak akan ada yang berubah secara mendasar”)

kumiusik: With STUCK, are there any specific messages you want to convey to your listeners? (dengan adanya STUCK, apakah ada pesan tertentu yang ingin kamu sampaikan untuk para pendengarmu?)

Greg Obis: I think the big message I want to convey is that punk (and even pop music moreover) has always been political and if you think otherwise you are kidding yourself. People who are into alternative culture broadly are sometimes a lot less informed on social issues than one might think. We are living in a very dire time right now. It was like that before the pandemic, and it will only get worse unless people get vocal and involved about politics.

(aku rasa pesan terbesar yang ingin kusampaikan adalah bahwa punk (bahkan genre pop) akan selalu berkaitan dengan politik, dan jika kamu berpikir sebaliknya, kamu pasti hanya bercanda. orang-orang yang menganut budaya alternatif secara luas biasanya kurang mengetahui informasi mengenai masalah sosial. kita hidup dalam masa yang sangat mengerikan saat ini. itu seperti saat sebelum pandemi, dan itu akan menjadi semakin parah kecuali orang menjadi vokal dan terlibat dalam politik)

kumiusik: Why did you choose to play the music you are playing now? (kenapa kamu memilih memainkan musik yang kalian mainkan sekarang)

Greg Obis: There are a million ways I feel like I could answer this! Music has always made me feel engaged and given my life meaning. Punk itself has always made me feel like part of a greater whole, and the lifelong friends I have made along the way are a part of that. But I think at its base, aggressive music has always been therapeutic for me and given me a sense of purpose. In my freetime, I actually don’t listen to a lot of aggressive music, but it’s just always something that has felt right to me.

(ada jutaan cara untuk menjawab ini! musik selalu membuatku merasa terlibat dan musik juga memberikanku makna kehidupan. Punk sendiri selalu membuatku merasa sebagai bagian dari keseluruhan yang lebih besar, dan teman-teman seumur hidupku juga menjadi bagian dari itu. tetapi aku pikir pada dasarnya, musik agresif selalu menjadi terapi bagiku dan memberiku tujuan. dalam waktu senggang, aku tidak selalu mendengarkan musik agresif, tetapi musik agresif hanya selalu menjadi sesuatu yang benar bagiku)

mungkin hanya sedikit ini saja informasi yang bisa gue bagikan tentang STUCK, jangan lupa share dan comment ya kawan-kawan.


Penerjemah : Instagram/@shoenna

Kontak.

Instagram : https://www.instagram.com/stuckband/

Bandcamp : https://stuckchi.bandcamp.com/

Penulis: febrian adi

part-time music enthusiast. full-time human.

2 tanggapan untuk “Interviu Bersama STUCK: Post-punk dengan Sentuhan ‘Evil Omni’”

  1. Наша компания была основана, чтобы предложить на рынке комплексные решения, связанные с
    кухонная столешница из натурального камня и
    столешница для кухни из
    натурального камня.

    Мы ищем индивидуальный подход к каждому партнеру, поэтому, Вы можете быть уверены, что будете довольны результатами нашей работы.

    В заказах на столешница из искусственного камня lg и каменная столешница
    кухня мы используем материалы ведущих мировых и отечественных исполнителей, которые в сочетании с опытом и профессионализмом наших специалистов дают всегда предсказуемо
    превосходный результат.

    Примеры наших проектов по выполнению каменная столешница
    для ванной и кварцевый агломерат столешницы цена вы можете посмотреть на нашем вебсайте.

    Если Вас интересует наш асортимент
    услуг про искусственный камень столешница цена
    киев или про столешницы из натурального
    и искусственного камня – то добро пожаловать к нам на сайт – http://wiki.iurium.cz/w/U%C5%BEivatel:VetaSimms806763 – и прочтите больше нужной информации про мойка из камня под столешницу или про столешница
    из кварцевого камня
    В процессе консультации, учитываются параметры выполнения и индивидуальные пожелания заказчика.

    На ее основе наши специалисты
    создают дизайн-проект по столешница из искусственного камня –
    он позволяет визуализировать конечный
    результат. Такой подход дает возможность
    увидеть сильные и слабые стороны идеи, а
    при необходимости – внести коррективы еще до начала работ.

    Наша компания гордится своими многочисленными клиентами,
    их благодарными отзывами и будет рада видеть вас
    в их числе.

    Наши Теги: изготовление столешниц из искусственного камня
    на заказ, столешницы для ванной комнаты из искусственного камня
    цена, столешница из искусственного камня цена в киеве, купить столешницу из камня, столешница из
    камня харьков, столешница из искусственного камня цена украина,
    белый искусственный камень
    столешница, столешницы из кварцевого агломерата для ванной.

    Наш сайт: https://roloeganga.net/user/profile/104284 :: столешница искусственный камень под дерево
    :: столешница из искусственного камня херсон

    Всего доброго!

    Suka

Tinggalkan komentar