Interviu Bersama High Pulp: Keragaman Bunyi Inklusi Secara Estetis

SUAH melakonkan instrumen gebuk (dibaca: drum) sejak usia 13. Bobby Granfelt, pria asal kota kecil Seattle ini dalam perjalanan bermusiknya, kemudian bertemu dengan enam sosok penting, dan membentuk kelompok musik kolektif diberi nama High Pulp.

We identify as a collective as much as a band, and at this point it is basically a large family with a strong nucleus of the core 6 members,ungkap Granfelt kepada ku·mi·usik.

High Pulp menawarkan bunyi abstrak dari penggabungan free jazz, avant garde, R&B, soul, funk, samba dengan begitu menawan. Bagi kamu yang suka mendengarkan Coltrane, Davis, Gordon, Sun Ra, Mingus dan sejenisnya mungkin akan kompatibel dengan bebunyian High Pulp.

Kendati menghadapi keanehan dunia saat ini (dibaca: pandemi) dengan berdiam diri, High Pulp mengumpulkan ide dengan meleburnya menjadi sebentuk album bertajuk ‘Pursuit of Ends’ yang rilis pada 15 April 2022 via ANTI- Records.

Pursuit of Ends was a different process than ever before. Whereas before the pandemic we used to write together, in the same room, with Pursuit of Ends we were forced to do everything entirely remote, through Dropbox,” lanjut Granfelt.

Sebelumnya, High Pulp juga membagikan tiga segmen kehidupan yang ditumpahkan dalam tiga EP bertajuk ‘Mutual Attraction’ Vol. 1, 2, dan 3. Seluruhnya terangkum begitu dinamis dan penuh dengan referensi dari apa yang mereka dengarkan. Mulai dari Pharoah Sanders, Sun-Ra, Alice Coltrane hingga Cortex. Tak hanya itu, untuk merayakannya High Pulp pun merilis rekaman dokumenter dari perjalanan katarsis tersebut. Silahkan ditonton:

Tanpa lebih banyak basa-basi, silahkan menikmati wawancara ku·mi·usik bersama Bobby Granfelt dari High Pulp pada 4 Agustus 2022:

ku·mi·usik: May introduce your band? (Bisa perkenalkan band-mu?)

Bobby Granfelt: We’ve got Antoine on synthesizers, Rob on keyboards and synthesizers, Andy on Alto sax, Victory on tenor, Scott on bass, and myself, Bobby, on drums. When we tour we have our great friends Kaeli and Trevor join on bass (in place of Scott), and guitar, respectively.

(Kami punya Antoine di synthesizer, Rob di keyboard dan synthesizer, Andy di saksofon Alto, Victory di tenor, Scott di bass, dan aku sendiri, Bobby di drum. Saat tur, kami dibantu teman baik kami, Kaeli dan Trevor, masing-masing bergabung pada bass (menggantikan Scott), dan gitar)

ku·mi·usik: So, what do you call the kind of music that you create? (Jadi, kamu sebut apa musik yang kamu ciptakan?)

Bobby Granfelt: We don’t think of our music in terms of genre, when we are composing we are mostly just trying to follow a light of inspiration, or a mood, and see where that goes. We think it is important to let the songs write themselves, as opposed to trying to force them to go in a certain direction. What happens when we approach compositions in this way is that our songs twist and wind in a way that may feel more organic than if we were trying to achieve a strict structure.

(Kami tidak memikirkan tentang genre, ketika kami membuat komposisi musik, kami seringkali hanya mencoba mengikuti cahaya inspirasi, atau kata hati, dan melihat ke mana aarahnya. Menurut kami penting untuk membiarkan lagu-lagu itu menulis dirinya sendiri, daripada memaksa mereka ke arah tertentu. Yang terjadi ketika kami membuat komposisi dengan cara ini adalah bahwa lagu kami berputar dengan cara yang mungkin terasa lebih organik daripada jika kami mencoba mencapai struktur yang tepat)

ku·mi·usik: All of the members was amazing! Can you tell how you meet each other and decide to create High Pulp? (Seluruh personel begitu luar biasa! Bisa ceritakan bagaimana kalian bertemu dan putuskan membuat High Pulp?)

Bobby Granfelt: We just met naturally through being in and around Seattle. Antoine and I knew each other from high school, and we started jamming with Scott and our former guitarist Gehrig when I moved back from living in Minnesota. From there the group just kept growing… We thought ‘this would be cool with some horns’ so we found some horns in Andy and Victory. We thought ‘let’s see if this guy Rob Homan wants to join’, and there we went.

(Kami bertemu secara tidak sengaja saat kami di Seattle. Antoine dan aku sudah saling mengenal sejak sekolah menengah, dan kami mulai bermain musik bersama dengan Scott dan mantan gitaris kami Gehrig ketika aku pindah kembali dari Minesota. Dari situ grup kami terus berkembang… Kami pikir ‘ini akan lebih keren dengan terompet’ jadi kami menemukan pemain terompet yaitu Andy dan Victory. Kami berpikir ‘mari lihat apakah Rob Homan ini mau bergabung’, begitulah)

ku·mi·usik: Can you tell us how the process of making songs works? (Bagaimana proses pembuatan sebuah lagu?)

Bobby Granfelt: We don’t have a strict rule as to how we make songs. We may have something spawn from improvising together. Someone may bring an idea or a melody or a progression in and we see where it takes us. We don’t call a song ‘done’ until all of us agree on that, and I think that is what gives the music a special gleam – it isn’t what one person likes, but what this specific group of people can find and agree on as being exciting and worth pursuing.

(Kami tidak memiliki aturan ketat tentang bagaimana kami membuat lagu. Kami mungkin memiliki sesuatu yang muncul dari improvisasi bersama. Salah satu dari kami membawa ide atau melodi atau progresi dan kami sama-sama melihat ke mana itu akan membawa kita. Kami tidak menyebut lagu kami ‘selesai’ sampai kami semua menyetujuinya, dan menurutku itulah yang membuat music bersinar – bukan apa yang disukai satu orang, tetapi apa yang dapat ditemukan dan disetujui oleh sekelompok orang tertentu sebagai hal yang menarik dan layak untuk dikejar)

ku·mi·usik: Please tell us more about your last record ‘Pursuit of Ends’ ? How the process? And like we know the album is record in the middle of this pandemic. (Ceritakan lebih lanjut tentang album terbarumu, bagaimana prosesnya? Seperti yang kita tahu album ini dikerjakan di tengah pandemi seperti ini)

Bobby Granfelt: I would record drum ideas, just solo drum takes, with a ideas for different sections. From there, we’d upload it to the dropbox and see who pulled it down and did some sketching over it. From there, they’d put it back in the dropbox and the next person would pull it down and so on. After a lot of back and forth, revisions, edits, we were able to find something we were excited about.

(Aku merekam drum, hanya solo drum, dengan ide untuk bagian yang berbeda. Dari situ, kami mengunggahnya ke Dropbox dan melihat siapa yang akan mengambilnya dan membuat sketsa di atasnya. Dari sana, mereka akan memasukannya lagi ke Dropbox dan orang berikutnya akan mengambil lagi dan seterusnya. Setelah banyak bolak-balik, revisi, pengeditan, akhirnya kami dapat menemukan sesuatu yang kami sukai)

ku·mi·usik: With Your music are there any specific messages that you want to convey to your music lover? (Dengan musikmu, apakah ada pesan tertentu yang ingin disampaikan kepada para penikmat musikmu?)

Bobby Granfelt: We believe in, and are inspired by wonder. There is a part of music that tickles curiosity as well as comfort. It can hold you while also showing you new realms.

(Kami percaya dan terinspirasi oleh keajaiban. Ada bagian musik yang menggelitik rasa ingin tahu sekaligus juga menghibur. Musik juga bisa menahan kita sambil menunjukan kepada kita dunia baru)

ku·mi·usik: Last question. What is your view on the costs that the pandemic has brought to the world and how do you see art and music in this new era? (Bagaimana pandangan kamu tentang biaya yang ditimbulkan oleh pandemi ke dunia dan bagaimana kamu melihat seni dan musik di era baru ini?)

Bobby Granfelt: The pandemic changed everything. We were on tour, and had to turn the bus around, and then came Pursuit of Ends. I think it has allowed people that are dynamic to sustain themselves – who were able to take the unexpected situation and allow it to be something less of a road block and more of a pivot. It’s been wild though, and we’re still going through it right now.

(Pandemi mengubah segalanya. Kami membuat tur, lalu tiba-tiba bus kami harus ‘putar balik’, lalu muncul Pursuit of Ends. Menurutku pandemi memungkinkan orang-orang yang dinamis untuk menopang diri mereka sendiri – yang mampu mengambil situasi yang tidak terduga dan membiarkannya menjadi sesuatu yang tidak menghalangi jalan dan menjadi lebih berporos. Sangat sulit, dan sampai sekarang pun kami masih melewatinya)

Mungkin hanya sedikit ini saja informasi yang bisa gue bagikan tentang High Pulp, jangan lupa share dan comment ya kawan-kawan.


Penerjemah   : Instagram/@farahfaw

Kontak.

Website          : https://highpulpmusic.com/

Facebook       : https://www.facebook.com/highpulpmusic

Twitter           : https://twitter.com/highpulpmusic/

Instagram      : https://www.instagram.com/highpulpmusic/