Interviu Bersama Protense: Kelahiran Transisi Musik Agresif

DERU distorsi kasar terdengar begitu tegas, ketukan agresif drum bersua menyatu, koheren dengan suara mentah dari bass nan sonik. Seluruh paket tersebut bisa kalian dapatkan dari kuartet punk rok asal Tangerang, perkenalkan Protense.

Walau terbilang seumur jagung, namun para personel sudah menjajakan skena musik Tangerang dengan rentang waktu yang begitu panjang, mereka adalah Gerry Lainil Fauzi, Anjar Tri Harjanto, Hary Saputra dan Gilang Fresandy. Selain Protense mereka juga bertugas mengisi lini beberapa band lain seperti The Regards, Dirty Ass, Rekklus, Skissor, Wrong Inside, Waxtape, Fakhead, Hong!, Zabogart, Pandemonium hingga Sunnyday.

Gue justru berpikirnya membentuk sebuah band baru itu karena ada ide-ide materi lagu yang bersebrangan dan gak bisa diimplementasikan ke band yang sudah ada, ya jadinya dikeluarkan saja melalui band baru,” jawab Gilang ketika ditanya alasan membentuk Protense kepada ku·mi·usik.

Di sela-sela penulisan artikel ini, Protense dengan lugas merilis sebuah video klip dari lagu bertajuk ‘The Awakening‘ pada 7 Juli 2022. Silahkan di tonton:

Selain untuk mengeluarkan ide liar yang tak dapat diimplementasikan dalam masing-masing band terdahulu. Mungkin ini adalah salah satu cara menentang keadaan pandemi yang sedikit banyak menyerap kreativitas para musisi dalam mencipta hal baru. Walaupun memilih beberapa band lain, para personel Protense memutuskan untuk membagi porsi yang sama, karena Protense bukan sekadar band senang-senang semata, melainkan “Senang-senang yang serius, gua rasa ini akan jadi band yg punya daya magis sendiri nantinya,” seru Gerry pengisi gitar dalam Protense.

Faktanya, penulis sendiri belum sama sekali melihat aksi panggung dari Protense dan mungkin, itu menambah daftar panjang dari musisi/band yang wajib ditonton sebelum mati. Namun, berimaji sosok Gerry pada gitar, Anjar pada vokal dan bass, Gilang pada drum dan Hary pada gitar dengan segala amunisi yang siap membakar panggung masih kurang memuaskan, justru lebih membuat penasaran.  ku·mi·usik berkesempatan untuk mewawancarai keempat personel dari Protense pada 9 Agustus 2022, silahkan dibaca:

ku·mi·usik: Bisa perkenalkan Protense?

Protense: Halo, kami Protense dari Tangerang. Ada Anjar (vokal dan bass), Gerry (gitar), Hary (gitar) dan Gilang (drum). Sebuah unit garage punk dengan sentuhan post-punk dan sedikit pop.

ku·mi·usik: Titik krusial dalam pembentukan Protense?

Anjar Tri Hardjanto: Gak sebegitu krusial sih. Pada waktu itu gua sedang mendengarkan beberapa band seperti Red Dons, Terrible Feelings, Radioactivity, Daily Ritual, Cemetery (Chicago) dan Christian Death lalu muncul keinginan untuk membuat band dengan musik-musik tersebut yg bagi gua cukup jadi hal yg baru. Setelah itu gua ngobrol-ngobrol dengan Gerry dan akhirnya kami memutuskan untuk membentuk band ini. Lalu mengajak Gilang untuk mengisi drum. Kemudian Agoy (Tabraklari/Karvng Nyavva) juga sempat ikut meramu materi-materi yg saat ini sudah kami rilis namun di perjalanan dia memilih keluar. Kemudian gua bertemu dengan Hary dan dia menawarkan diri untuk bergabung. Akhirnya posisi selepas Agoy keluar sudah diisi oleh Hary.

Hary Saputra: Kalo gw pribadi sih emg kebetulan suka banget sama band-band yg karakter musiknya seperti the vicious, masshysteri, red dons, sievehead atau semacamnya lah, kebetulan juga waktu itu liat gery,anjar dan gilang nimbrung ngobrol2 soal proyek ini. Yaaaa gw dengerin awal materi yg mereka udh buat dan direkam di ponsel anjar sih hampir sama arah musik nya ke band-band itu Gw coba ikut masuk ke obrolan nya dan ikut menawarkan diri sih untuk ada di protense sampe sekarang ini hahaha.

Gerry Lainil Fauzi: Proses mencari partner untuk membantu merilis EP, yang pada akhirnya kami memilih merilis sendiri saja.

Gilang Fresandy: Kalau gak salah inget sih di 2019 ya, gue diajak Anjar dan Gerry untuk membuat sebuah proyek musik baru dan setelah denger referensinya, gue tertarik. Oh iya dulu posisi gitar satu lagi diisi sama Agoy dari Tabraklari, tapi setelah dia memutuskan untuk reside ke Bali selama beberapa bulan (uhuk, sorry batuk) akhirnya posisisnya digantikan oleh Hary a.k.a Haphap.

ku·mi·usik: Mengapa memilih nama ‘Protense’?

Gerry Lainil Fauzi: Gua lupa, hehe. Kayanya Anjar atau Haphap yang ngasih nama.

Gilang Fresandy: Kalau ini mungkin yang lain bisa jawab, karena gue sempet menyarankan beberapa nama band juga tapi ternyata nggak cocok.

Anjar Tri Hardjanto: Waktu itu yg muncul di kepala gua adalah kata Proteins. Spellingnya sih oke tapi gatau juga kita ngerasa kurang di mana gitu. Coba putar-putar huruf sampe ketemu di Protense. Lalu semua suka dan setuju. Terpilihlah nama Protense. Maknanya sih kami ga pikirkan yah. Yang penting pada saat itu bagi kami namanya bagus.

Hary Saputra: Kalo gw sih kenapa milih nama PROTENSE karna keren aja gitu satu kata, sebenernya hanya itu sih hahaha.

ku·mi·usik: Seperti yang saya tahu, beberapa personel dari Protense memiliki band lainnya. Lalu apa alasan membentuk band baru dengan genre yang berbeda?

Gerry Lainil Fauzi: Buat gua ini adalah tempat lain untuk mengeluarkan ide ide bermusik yang gak bisa dimasukin di band yang lain.

Hary Saputra: Sama sih jawaban nya sama apa yg sudah gilang jawab di atas, untuk menyapaikan ide-ide baru yg bersebrangan aja sama band yg sudah ada.

Anjar Tri Hardjanto: Karena pengen punya sesuatu yang baru aja. Kebetulan kami suka dengan genre ini. Ya sudah kami mainkan. Selain itu, lumayan jadi ada ruang buat berbagi ide baru. Hehehehehe.

ku·mi·usik: Pertanyaan untuk masing-masing personel (bila berkenan untuk dijawab). Untuk saat ini Protense kalian anggap sebagai band seperti apa? Apakah untuk sekadar bersenang-senang, serius atau serius namun tak lupa untuk bersenang-senang?

Gilang Fresandy: Sebenarnya batasan bersenang-senang dan serius ini agak kabur sih ya. Di satu sisi memang kita bersenang-senang tapi memang serius dalam proses kreatif dan konsep yang diciptakan. Tetapi kita juga ada prioritas lain jadinya ya gak serius-serius amat juga hehe. Mungkin kalau dijawab lebih ke yang kedua, tapi kadar seriusnya gak banyak.

Hary Saputra: Aduh gw bingung dah jawab nya hahaha. Yaa dibilang serius yaaaa serius sih, tapi ya gak serius-serius amat juga. karna emg diluar dari protense jga kita masih punya banyak hal yg mesti di prioritaskan, jadi bisa lah ya ambil kesimpulan masing2 gimana kadar keseriusan nya atau engga nya?

Anjar Tri Hardjanto: Bagi gua sih, band ini cukup membagi banyak hal yg menyenangkan. Yg pertama dan utama sih itu dulu ya. Urusan seriusnya bisa dibentuk saat meramu karya atau me-maintain aspek-aspek penopang kemaslahatan band ini. Sejauh ini kami rasa kami cukup serius dalam hal ini.

ku·mi·usik: Lanjut untuk masalah EP yang rilis pada Juni 2022 (ralat, Mei 2022), bagaimana proses perekamannya? Apa ada kendala tertentu dalam pengerjaannya?

Gilang Fresandy: Sepertinya hampir gak ada kendala sih kecuali masalah finansial, jadi prosesnya memakan waktu yang cukup lama karena kita harus spare uang pribadi untuk biaya rekaman. Jadi jarak antara sesi 1 (rekam drum dan gitar) dan sesi dua (bass dan vokal) itu cukup lama karena harus menabung dulu hehehe.

Gerry Lainil Fauzi: Gua mungkin akan bicara sesuai porsi gua di gitar yah. Alhamdullilah lancar si, semua yg gua butuhkan sudah terpenuhi untuk saat ini dan hasilnya pun memang bagus.

Anjar Tri Hardjanto: Overall sih alhamdulillah lancar. Paling masih seputar hal-hal yg umum dan wajar. Seperti waktu, finansial, dll.

ku·mi·usik: Kemudian lirik seperti apa yang tercurah di setiap lagu Protense?

Gilang Fresandy: Silakan untuk dijawab Mas Anjar selaku penulis lirik.

Anjar Tri Hardjanto: Liriknya seputar kehidupan aja sih seperti transisi kehidupan, fase-fase yg absurd, keluh kesah seorang nihilis, pertemanan, keluarga, dll. Cerita di dalamnya memuat beberapa kisah yg cukup bernilai untuk gua pribadi. Kemudian gua putuskan untuk merekam semua tulisan itu untuk beberapa lagu di band ini.

ku·mi·usik: Dalam waktu dekat ini, apakah akan ada materi baru yang dikeluarkan oleh Protense?

Gilang Fresandy: Ya, kita sudah punya beberapa materi baru yang masih dalam proses workshop, doakan saja agar bisa kembali ke studio rekaman dalam waktu dekat.

Gerry Lainil Fauzi: Kami sedang mengumpulkan materi baru, tapi kemungkinan (entah saat artikel ini sudah/belum rilis) kami akan mengeluarkan sebuah video klip.

Anjar Tri Hardjanto: Materi baru sedang dalam proses bongkar pasang. Untuk waktu perilisannya, ya semoga aja secepatnya bisa kami rilis. Dalam waktu dekat sih kami akan rilis MV dulu.

ku·mi·usik: Pertanyaan terakhir, bagaimana upaya Protense untuk mengangkat eksistensi sebagai band ‘punk rock’ di tengah derasnya band-band baru yang bermunculan?

Gilang Fresandy: Kami gak pernah self proclaim sebagai punk rock juga sih, tapi memang kami akui kalau kehadiran kami di skena musik khususnya Tangerang, menjadi sebuah momentum dan mendapatkan atensi yang bagus dari teman-teman.

Gerry Lainil Fauzi: Kami band yang memiliki karakter yang kuat jadi pastinya tidak perlu worry dengan eksistensi.

Anjar Tri Hardjanto: Kami hanya berusaha membuat karya-karya bagus dan jujur dengan karakter yg kami miliki. Urusan eksistensi biar jadi urusan alam. Hahahaha.

Mungkin hanya sedikit ini saja informasi yang bisa gue bagikan tentang Protense, jangan lupa share dan comment ya kawan-kawan.


Kontak.

Bandcamp     : https://protense.bandcamp.com/