Interviu Bersama Death Parade: Melodi Pelepuh Lara Personal

MELODI pelepuh lara nan kelam dari pengalaman seorang Laura Palmer yang pernah membentuk Laura Palmer’s Death Parade, putuskan untuk mempersingkat menjadi Death Parade dengan perubahan lini personel dan sebagian musik yang dimainkan.

Sisi emosinal terhempas begitu dalam di setiap lirik lagu dalam debut album ‘It Was Worth to Love, Through It Hurt so Bad’ yang berisikan sembilan lagu. Komposisi shoegaze bersama auman efek distorsi awang jelas terdengar dalam album ini.

We spent 2020 writing this record together and recorded it starting in May 2021. Our friend Evan Mersky at Red Lantern Studios recorded the drums onto two inch tape, as we played everything live. I (Laura) then recorded all the overdubs myself, and then mixed the record at my home in Portland, Oregon. It was my first time mixing a full length record and I learned a lot,ucap Laura Palmer kepada ku·mi·usik.

Palmer menampilkan sisi yang lebih personal secara eksentrik dalam Death Parade. Terbentuk pada pertengahan 2020, Palmer menyulap Death Parade khususnya di debut album menjadi sebuah buku harian katarsis dari persaan yang ia alami, mulai dari kehilangan, jerih payah hingga emosi luntur. ‘Heavy Emotional Music’ begitulah ia menjulukinya. ku·mi·usik berkesempatan untuk mewawancari Laura Palmer dari Death Parade pada 28 September 2022:

ku·mi·usik: May introduce your band? (Bisa perkenalkan band-mu?)

Laura Palmer: For the album “IT WAS WORTH IT TO LOVE, though it hurt so bad…” The band was Robert Grubaugh, Starly Lou Riggs, and Danny Metcalfe. All songs are written by Laura Hopkins, and each member wrote their parts for the album.

(Untuk album “IT WAS WORTH IT TO LOVE, though it hurt so bad…” band kami beranggotakan Robert Grubaugh, Starly Lou Riggs, dan Danny Metcalfe. Semua lagunya ditulis oleh Laura Hopkins, dan setiap personel menulis bagian mereka masing-masing untuk album ini)

ku·mi·usik: So, what do you call the kind of music that you create? (Jadi, kamu sebut apa musik yang kamu ciptakan?)

Laura Palmer: I would call it heavy emotional music, “griefgaze” is what we have been described as before.

(Aku akan menyebutnya ‘heavy emotional music’, ‘griefgaze’ adalah sebutan kami sebelumnya)

ku·mi·usik: Can you tell us how the process of making songs works? (Bagaimana proses pembuatan sebuah lagu?)

Laura Palmer: With songwriting, I will be inspired by a feeling or experience that I am going through, and translate that into a melody, slowly forming it into a song. Then I will bring that song to the band and each member adds their own parts to it.

(Untuk penulisan lagu, aku terinspirasi dari perasaan atau pengalaman yang akan aku jalani, dan menerjemahkannya ke dalam melodi, lalu perlahan mengubahnya menjadi sebuah lagu. Kemudian aku akan membawanya ke band kami dan masing-masing personel akan menambahkan bagian mereka ke dalamnya)

ku·mi·usik: And what are the lyrics that you create mostly talked about as regards? (Kebanyakan lirik yang tercipta, berbicara tentang apa?)

Laura Palmer: For this album, I was severely heartbroken by a very close friend and I had many feelings to share in my songwriting. Some of the songs are written to her, other songs are written to myself. Each song is its own experience of grief and longing. 

(Untuk album ini, aku sangat patah hati oleh seorang teman yang sangat denganku, dan aku punya banyak perasaan untuk dibagikan dalam penulisan laguku. Beberapa lagu ditulis untuk dia, beberapa lagu lain ditulis untuk diriku sendiri. Setiap lagu adalah pengalaman kesedihan dan kerinduannya sendiri)

ku·mi·usik: Question for Laura, what the different between Laura Palmer’s Death Parade and Death Parade? (Pertanyaan untuk Laura, apa yang berbeda antara Laura Palmer’s Death Parade dan Death Parade?)

Laura Palmer: Laura Palmer’s Death Parade started in 2014 with a completely different line up. The songs were more pop oriented, and influenced by our drummer Ben Johnson who played a lot softer on the set. With Robert joining the band, we were able to dig into more heavy riffs and hits to create Death Parade. 

(Laura Palmer’s Death Parade dimulai pada tahun 2014 dengan line up yang sangat berbeda. Lagu-lagunya lebih ke pop dan dipengaruhi oleh drummer kami Ben Johnson yang bermain jauh lebih lembut di atas panggung. Dengan bergabungnya Robert, kami bisa menggali riff dan hit yang lebih berat untuk menciptakan Death Parade)

ku·mi·usik: With Your music are there any specific messages that you want to convey to your music lover? (Dengan musikmu, apakah ada pesan tertentu yang ingin disampaikan kepada para penikmat musikmu?)

Laura Palmer: I think it would be to not be afraid of feeling the big feelings, the overwhelming emotions, to let yourself find a place to express those things so you can move forward with your life. 

(Jangan takut merasakan perasaan yang besar dan emosi luar biasa, biarkan diri kalian menemukan tempat untuk mengekspresikan hal-hal tersebut sehingga kalian bisa melanjutkan hidup kalian)

ku·mi·usik: Last question. What is your view on the costs that the pandemic has brought to the world and how do you see art and music in this new era? (Bagaimana pandangan kamu tentang biaya yang ditimbulkan oleh pandemi ke dunia dan bagaimana kamu melihat seni dan musik di era baru ini?)

Laura Palmer:  I feel this pandemic has brought so much grief to this world, and everyone needs to have a place to heal from this life changing two years. Music and art is definitely changing, on how we are able to access it, which is good for the most part. I hope music and art can become more honest with the dark reality we are all facing, and bring healing and community together to survive this new world. 

(Menurutku pandemi ini telah membawa banyak sekali duka ke dalam dunia ini, dan setiap orang perlu memilki tempat untuk sembuh dari dua tahun yang mengubah hidup ini. Musik dan seni pasti berubah dari bagaimana cara kita mengaksesnya, yang sebagian besar adalah hal yang bagus. Aku harap musik dan seni bisa menjadi lebih jujur dengan kenyataan kelam yang kita semua hadapi dan membawa penyembuhan dan komunitas bersama untuk bertahan di dunia yang baru ini)

Mungkin hanya sedikit ini saja informasi yang bisa gue bagikan tentang Death Parade, jangan lupa share dan comment ya kawan-kawan.


Penerjemah   : Instagram/@farahfaw

Kontak.

Facebook       : https://www.facebook.com/death.parade.pdx/

Instagram      : https://www.instagram.com/death.parade.pdx/

Bandcamp     : https://deathparadepdx.bandcamp.com/