Interviu Bersama Satoko Shibata: Unsur Menenangkan Suara Lirih

Sakoto Shibata: Unsur Menenangkan Suara Lirih

DARI sebuah kota dengan jumlah penduduk terbanyak nomor empat di Jepang, lahirlah seorang dara asal  Sapporo, Hokkaido Jepang. Membawakan intisari lirik yang begitu mendalam dan juga hangat bila ditelaah dengan saksama. 11 Desember 1986 merupakan malam keajaiban bagi puan bernama Satoko Shibata (柴田聡子).

Memulai perjalanannya sebagai musisi pada 2010, Shibata begitu gemar menulis puisi hingga 2016 ia pun merilis kumpulan seni kata pertamanya bertajuk ‘Sabaku’. Bukan hanya lihai memainkan kata, Shibata juga memiliki karakter vokal nan merdu serta menyakinkan dirinya untuk terus menuntun jalur musiknya lebih serius dan sudah melahirkan tiga album saat ini. Silahkan dengarkan melalui platform digital spotify:

Pada album terbaru bertajuk ‘ぼちぼち銀河’ (Bochi Bochi Galaxy), kepada ku·mi·usik Shibata menceritakan tentang pemilihan tajuk di album keenam tersebut.

I came up with the title ‘ぼちぼち銀河’ at a time when Japan’s difficulties faced to the the global crisis, and it seemed to be a natural element to add to the album,ungkapnya.

Seperti halnya musisi lainnya, Satoko Shibata  juga memiliki pelbagai perngalaman yang berhasil membentuk dirinya sampai detik ini. Sedikit cerita tentang siapa Satoko Shibata terangkum dalam wawancara bersama ku·mi·usik pada 27 Juni 2022:

ku·mi·usik: May introduce yourself? (Bisa perkenalkan dirimu?)

Satoko Shibata: I am Satoko Shibata, a singer-songwriter from Japan. My hometown is Sapporo.

(Aku Satoko Shibata, seorang penyanyi dan penulis lagu asal Jepang. Kampung halamanku di Sapporo)

ku·mi·usik: So, what do you call the kind of music that you create? (Jadi, kamu sebut apa musik yang kamu ciptakan?)

Satoko Shibata: Pops starting from a dark place…?

(Pop yang dimulai dari tempat yang gelap…?)

ku·mi·usik: Can you tell us how the process of making songs works? (Bagaimana proses pembuatan sebuah lagu?)

Satoko Shibata: I am ashamed to say that I don’t have any particular method. I just keep thinking about how I want to make a song like this, and then I make it. Eventually, songs will be completed.

(Aku malu untuk mengatakan bahwa aku tidak punya metode tertentu. Aku hanya terus berpikir tentang seperti apa lagu yang ingin aku buat, lalu aku membuatnya. Pada akhirnya, laguku pun akan selesai)

ku·mi·usik:  And what are the lyrics that you create mostly talked about as regards? (Kebanyakan lirik yang tercipta, berbicara tentang apa?)

Satoko Shibata: Living and dying are often appears in my lyrics. In other words, I think I write about a lot of things I don’t understand well. And I feel that I am better suited to write songs about events that are so small that they are inconsequential rather than major events that happen in my life.

(Kehidupan dan kematian seringkali menjadi topik yang muncul dalam lirik laguku. Dengan kata lain,  menurutku aku menulis tentang banyak hal yang tidak sepenuhnya aku mengerti, dan aku merasa bahwa aku lebih cocok untuk menulis lagu tentang peristiwa kecil yang tidak penting daripada peristiwa yang besar yang terjadi di hidupku)

ku·mi·usik: Please tell us more about your last record ‘ぼちぼち銀河? How the process? And like we know the album is record in the middle of this pandemic. (Ceritakan lebih lanjut tentang album terakhir ‘ぼちぼち銀河’, bagaimana prosesnya? Seperti yang kita tahu album ini dikerjakan di tengah pandemi seperti ini)

Satoko Shibata: This album is a compilation of songs made between the end of 2019 and the beginning of 2022. The pandemic that occurred during that time was completely unexpected. I had no intention of reflecting that in my work as I went along, However, when the album was finished, it became just an introspective album. I don’t think myself has changed that much at the recording except washing my hands frequently, eating silently, and occasionally getting acidic from wearing masks. I didn’t see many people for a period of time so I feel that the time I spent with everyone on the team discussing my concerns and recent developments was a strong source of support to me.

(Album ini adalah kompilasi dari lagu-lagu yang dibuat dari akhir tahun 2019 sampai awal tahun 2022. Pandemi yang muncul pada waktu itu benar-benar tidak terduga. Aku tidak bermaksud untuk mencerminkan hal tersebut dalam karyaku ketika aku melanjutkannya. Tapi, ketika album tersebut selesai, ia hanya menjadi album introspeksi. Aku tidak merasa ada banyak perubahan saat rekaman selain lebih sering mencuci tangan, makan dengan tenang, dan terkadang merasa asam karena terlalu sering memakai masker. Aku tidak banyak bertemu orang dalam jangka waktu tertentu, jadi aku merasa bahwa waktu yang aku habiskan dengan semua orang di dalam tim saat berdiskusi tentang kekhawatiranku dan perkembangan terkini menjadi sumber dukungan yang kuat untukku)

ku·mi·usik: With your music are there any specific messages that you want to convey to your music lover? (Dengan musikmu, apakah ada pesan tertentu yang ingin disampaikan kepada para penikmat musikmu?)

Satoko Shibata: I would be very happy if listening to my music makes your body move or makes you feel better, but also if it makes you feel a little funny and mysterious which you cannot describe in words.

(Aku akan sangat senang jika mendengarkan musikku bisa membuat tubuh kalian bergerak atau membuat diri kalian merasa lebih baik, atau jika itu bisa membuat kalian sedikit merasa lucu atau perasaan misterius yang tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata)

ku·mi·usik: Last question. What is your view on the costs that the pandemic has brought to the world and how do you see art and music in this new era? (Bagaimana pandangan kamu tentang biaya yang ditimbulkan oleh pandemi ke dunia dan bagaimana kamu melihat seni dan musik di era baru ini?)

Satoko Shibata: I think it made big impressions that the feeling of making music, listening and the activity of any major ways has stopped for us. However, I was also well visible that there were people who still continued to do so. I somehow feel that those music are sprout all over the place, and everyone will honestly enjoy the diversity of music more than before.

(Menurutku pandemi memberi kesan bahwa perasaan dalam membuat musik, mendengarkan lagu, dan aktivitas dalam cara apa pun itu telah berhenti bagi kami. Tapi, terlihat jelas pula bahwa banyak orang yang masih melakukannya. Entah bagaimana aku merasa bahwa musik tumbuh di mana-mana, dan nantinya semua orang akan lebih jujur menikmati keragaman musik daripada sebelumnya)

Mungkin hanya sedikit ini saja informasi yang bisa gue bagikan tentang Satoko Shibata, jangan lupa share dan comment ya kawan-kawan.


Penerjemah   : Instagram/@farahfaw

Kontak.

Website          : https://shibatasatoko.com/

Twitter           : https://twitter.com/sbttttt

Instagram      : https://www.instagram.com/batayanworld/

Penulis: febrian adi

part-time music enthusiast. full-time human.

Tinggalkan komentar